BUKU SEJARAH DAN BIOGRAFI TOKOH MILITER DAN INTELIJEN LEGENDARIS INDONESIA, TOKOH DAN SESEPUH RPKAD (SEKARANG KOPASSUS TNI-AD), DAN MANTAN PANGLIMA ABRI YANG KONTROVERSIAL ; JENDERAL TNI (PURN) L..B. MOERDANI, " BENNY TRAGEDI SEORANG LOYALIS ", KARYA JULIUS POUR.
Jenderal TNI L.B. Moerdani adalah sosok militer yang pernah memiliki pengaruh dan kekuasaan sangat besar di indonesia, bahkan sebelum ia menjabat sebagai Panglima ABRI.
Perjalanan karir militernya banyak dihabiskan di medan tempur dan namanya cukup banyak bersinggungan dengan catatan sejarah Indonesia.
- Sejak masa remaja sudah ikut mengangkat senjata mempertahankan kemerdekaan sebagai Tentara Pelajar.
- Masuk Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat (P3AD), untuk manjadi Perwira Cadangan.
- Selanjutnya terpilih ikut pendidikan tambahan di Sekolah Pelatih Infanteri (SPI), meskipun harus menenpuh pendidikan lebih lama, namun Benny bukan lulus sebagai Perwira Cadangan, tapi langsung menjadi Perwira Militer Profesional dengan pangkat Letnan Dua Infanteri.
- Selama Operasi Militer penumpasan Republik Maluku Selatan (RMS), Letkol Slamet Riyadi dan Kolonel A.E. Kawilarang sangat terkesan dengan ketangguhan Ex Pasukan komando KNIL, yaitu Korps Speciale Troepen (KST), pasukan Baret hijau ini meskipun dari segi personil sangat kecil, tapi mampu membendung pasukan penyerbu yang berlipat ganda. Setelah selesai menumpas RMS, A.E. Kawilarang diangkat menjadi Panglima TT III/Siliwangi di Bandung, saat itulah Kawilarang segera membentuk Kesatuan komando Teritorium III (Kesko TT III), dengan memanggil Rokus Bernardus Visser yang dikenal dengan nama Mochamad Idjon Djanbi untuk melatih dan membentuk pasukan komando ini.
Pada perkembangan selanjutnya, karena dinilai berhasil dalam menumpas DI-TII, kesatuan komando ini diambil alih oleh Markas besar Angkatan Darat dan namanya diganti menjadi Kesatuan Komando Angkatan Darat (KKAD), dan Benny Moerdani, Dading Kalbuadi, Soeweno menjadi tenaga inti pelatih, untuk itu mereka harus mengikuti latihan dasar komando, selanjutnya KKAD dinamakan Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD), kemudian Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD).
- Turut serta dalam Operasi penumpasan PRRI di Sumatera dan PERMESTA di Sulawesi Utara.
- Melanjutkan pendidikan di Infantry Officers Advanced Course di Fort Benning, USA dan kursus tambahan di pangkalan US Navy di Little Creek, Virginia, dilengkapi dengan pendidikan intelijen. Benny juga mengikuti pendidikan Marinir dan program latihan Underwater Demolition Team (UDT), kemudian mengikuti Airborne Course, selanjutnya meneruskan latihan Special Forces di North Carolina, beliau juga masuk kamp militer pasukan lintas udara legendaris Amerika Serikat, yaitu 101 Airborne Division.
Berbagai tanda kecakapan militernya itu tak pernah ditampilkannya, dia tidak setuju dengan sebagian rekannya yang gemar menempelkan berbagai tanda jasa dan tanda kecakapan, baginya kemampuan bukan dilihat dari penampilan.
Kelak setelah menjadi Panglima ABRI pun, Benny lebih sering tampil hanya dengan mengenakan seragam Pakaian Dinas Harian dan hanya mengenakan Wing Para-nya. Namun begitu penampilannya tetap angker dengan wajah dingin tanpa senyum, pandangan tajam penuh wibawa.
- Infiltrasi di Kalimantan Utara dalam rangka Konfrontasi dengan Malaysia.
- Karena ketegasannya terpaksa Benny harus bertentangan dengan atasannya dan terpaksa keluar dari RPKAD.
- Bertugas di Intelijen KOSTRAD, dengan menyamar sebagai Asisten Sales Manager Garuda di Bangkok.
- Di bawah supervisi Ali Moertopo, Benny Moerdani turut merintis rekonsiliasi dan normalisasi hubungan dengan Malaysia.
- Menjadi Konsul Jenderal, kemudian Kuasa Usaha di Seoul, Korea Selatan dan sempat menjadi sahabat pribadi Jenderal Park Chung Hee, Presiiden Korea.
- Pada tanggal 15 Januari 1974, Jakarta terbakar oleh peristiwa Malari, segera setelah itu Ali Moertopo memanggil pulang Benny, ternyata Pak Harto menunjuknya sebagai Ketua G-I/Intelijen Hankam, dalam perkembangannya tugas Benny semakin banyak dalam menangani jaringan intelijen, Ia kemudian memegang jabatan Komandan Satuan Tugas Intelijen (SATGAS INTEL) dengan memegang beberapa jabatan rangkap, yaitu Asisten I/Intelijen Hankam, asisten Intelijen Kopkamtib, Wakil Kepala BAKIN dan yang tak kalah prestisius adalah ia juga menjabat Kepala Pusat Intelijen Strategis (KAPUSINTELSTRAT) Hankam. Dalam kapasitasnya sebagai KAPUSINTELSTRA, Benny secara langsung membawahi dan berhak menggerakkan 4 (Empat) Group Kopassandha dengan kekuatan 5.000 personil, apabila negara dalam keadaan krisis. Hal yang mungkin, tak pernah dibayangkannya, semasa bertugas di RPKAD, Benny hanya sampai menjabat sebagai Dan Yon I RPKAD, kini malah memiliki kekuasaan yang demikian besar.
- Merancang Operasi Komodo, Flamboyan, Prihatin dan Seroja dalam rangka Integrasi Timor-Timur, bahkan Benny turun langsung di Bandara Comoro sehari setelah Dili berhasil direbut.
- Merancang Operasi Pembebasan Penyanderaan Pesawat DC-9 Woyla, yang dipimpin oleh Letkol sintong Panjaitan, bahkan Benny turut serta bersama pasukan penyerbu ikut masuk pesawat.
- Semua prestasinya, akhirnya membawanya sampai pada puncak karir militer aktif, ia diangkat dsebagai Panglima ABRI oleh Presiden Soeharto, dan Presiden Soeharto sendiri yang memasangkan tanda bintang empat di pundak Benny.
- Tak selamanya Benny dipandang sebagai pahlawan, kasus Taanjung Priok berdarah dan Kasus Penembakan Misterius membawa namanya sebagai tokoh kontroversial, terutama di mata lawan-lawan politiknya.
- Karirnya harus meredup dengan cepat, segera setelah Kelancangan dan keberaniannya menegur Presiden Soeharto tentang bisnis anak-anak Pak Harto, ia dicopot secara mendadak dari jabatan Panglima ABRI, ditambah lagi dengan isu-isu yang beredar, bahwa ia akan melalukan kudeta (Hal yang tak pernah terbukti hingga kini). Bennykemudian dikucilkan oleh pak Harto dan di tubuh ABRI sendiri terjadi pergeseran-pergeseran jabatabyang disitilahkan sebagai De-Bennysasi).
- Tapi ternyata mata Pak Harto pada akhirnya terbuka, ternyata orang yang pernah sangat disayangi dan dihormatinya, namun kemudian dibencinya adalah orang yang memang layak disayang. Hal ini terlihat saat Jenderal L.B. Moerdani meninggal dunia, Pak Harto yang terkenal sebagai orang yang keras pada orang-orang yang tidak disukainya, ternyata berkenan hadir untuk melayat ke rumah duka.
SPESIFIKASI :
- Buku baru bersegel DAN BUKU BEKAS
- Soft cover.
- BUKU BEKAS RATA-RATA MASIH BERKONDISI BAGUS, HANYA ADA NAMA PEMILIK SEBELUMNYA DAN SEDIKIT TEKUKAN HALUS YANG TIDAK TERLALU KENTARA.
- Dilengkapi dengan beberapa foto.
- Penerbit Kata Hasta Pustaka.
- Entah cetakan keberapa, karena ada beberapa kali cetak.
- 402 halaman.
- Ukuran 14,6 x 23 cm.
HARGA :
** BUKU BARU @ Rp 300.000,-- (FIX), BELUM TERMASUK ONGKOS KIRIM.
** BUKU BEKAS @ Rp 225.000,-- (FIX), BELUM TERMASUK ONGKOS KIRIM.
UNTUK INFO LEBIH LANJUT SILAHKAN MENGHUBUNGI TREEHOUSE KULAMA 081586008604 (SMS / WA / LINE).
UNTUK MELIHAT KOLEKSI LENGKAP KAMI, SILAHKAN MENG "KLIK" SITUS BERIKUT:
www.bukusejarah.com
www.bukukoleksi.com
www.bukujadul.com
bukusejarahdanbiografi.blogspot.co.id
bukumajalahjadul.blogspot.co.id
bukug30spki1965.blogspot.co.id
bukusejarahg30s.blogspot.co.id
bukubudayajawa.blogspot.co.id
bukubonsai.blogspot.co.id
bukusastrapopuler.blogspot.co.id
bukusiliwangi.blogspot.co.id
integrasitimortimur.blogspot.co.id
jualbukupenting.blogspot.co.id
sepatukudabekas.blogspot.co.id
pasukankomando.blogspot.co.id
MAAF, KAMI TIDAK MELAYANI TRANSAKSI SECARA COD.